GUz9GfGlGpCiGUz7TfAlTpz7Td==

Apakah Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi? Simak Drama Pasar Global Selengkapnya!

Ilustrasi kenaikan harga emas. (Foto: Pixabay)

Banyuwangi Terkini - Perang tarif AS dimulai pada tahun 2018, dipicu oleh kekhawatiran terhadap defisit perdagangan, pencurian kekayaan intelektual, subsidi industri, dan kebangkitan teknologi serta militer China. Presiden Donald Trump pertama kali memberlakukan tarif besar terhadap barang-barang China, yang memicu balasan dari China dan negara lain. 

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China dipicu oleh kekhawatiran AS terhadap praktik perdagangan tidak adil oleh China, seperti defisit perdagangan besar, pencurian kekayaan intelektual, subsidi industri, dan kemajuan teknologi serta militer China. Presiden Trump memulai perang tarif dengan mengenakan tarif pada baja dan aluminium, yang kemudian diperluas ke barang-barang China lainnya.

China membalas dengan tarif pada produk pertanian AS dan menangguhkan beberapa impor. Eskalasi terus berlanjut, menyebabkan gangguan rantai pasok, kenaikan harga, dan ketidakpastian pasar global. Negara lain seperti Uni Eropa, Kanada, dan ASEAN juga ikut memberlakukan tarif balasan.

Perang dagang ini mencerminkan kebijakan proteksionisme dan perebutan dominasi dalam tatanan global. Meskipun sempat mereda lewat kesepakatan "Phase One" pada 2020, ketegangan tetap berlangsung hingga masa pemerintahan Presiden Joe Biden.

Trump 2.0 – Retorika dan Rencana Kebijakan (Jika Menjabat Lagi)

  • Tarif Minimum 10% untuk Semua Negara: Trump mengusulkan tarif universal sebagai proteksi industri dalam negeri.
  • Tarif Tinggi Tambahan untuk Tiongkok (hingga 60%): Trump menyebut Tiongkok sebagai “ancaman ekonomi terbesar” dan berencana menekan mereka lebih jauh.
  • Relokasi Rantai Pasok ke AS: Melalui insentif pajak dan tarif, Trump ingin mendorong perusahaan kembali berproduksi di AS.
  • Pemutusan Ketergantungan Teknologi dan Energi dari Negara Musuh: Mendorong produksi energi dalam negeri dan mengurangi ekspor teknologi strategis ke musuh potensial.
  • Pendekatan Unilateral: Trump kemungkinan besar akan menghindari organisasi multilateral seperti WTO.

Dampak yang Diantisipasi

  • Kenaikan Harga Barang Konsumen: Akibat tarif impor.
  • Ketegangan Global Meningkat: Khususnya dengan Tiongkok dan Uni Eropa.
  • Penurunan Perdagangan Global: Risiko resesi global jika ketegangan perdagangan meluas.
  • Perubahan Rantai Pasok Global: Negara-negara lain bisa menjadi alternatif manufaktur menggantikan Tiongkok.

Gejolak Pasar Atas Kebijakan Perang Tarif 

Pasar keuangan akan sangat sensitif, terhadap kebijakan ekonomi dan kondisi geopolitik yang terjadi. Kita dapat melihat fluktuasi yang terjadi, di mulai periode Pemilu US November 2024 sampai dengan saat ini, terhadap pergerakan indeks mata uang US.

USD Indeks mengalami penguatan, setelah rilisan kemenangan Trumph sampai dengan level 109 dan menekan hampir seluruh mata uang utama dunia lainnya. Sementara itu, indeks mata uang Dollar mengalami penurunan di mulai Januari 2025, setelah Trumph menyatakan kebijakan strategisnya atas Pembebanan Tarif barang Impor, yang memicu reaksi baik di pasar komoditas maupun Pasar Ekuitas (saham).

Gold pada awal Januari 2025, berada pada level harga 2600 dan mengalami kenaikan sampai dengan harga tertinggi sepanjang masa (All Time High), pada harga 3500 atau mengalami kenaikan sekitar 51%.

Kenaikan tersebut bukan tanpa sebab beberapa Faktor yang mempengaruhinya dapat pembaca pahami secara sederhana berikut ini:

1. Ketidakpastian Ekonomi Global

Ketegangan geopolitik, seperti konflik Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel, serta kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat, menciptakan ketidakpastian ekonomi global. Dalam situasi seperti ini, investor cenderung beralih ke aset safe haven seperti emas, meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik. 

2. Inflasi yang Tinggi

Tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan nilai mata uang menurun, sehingga masyarakat mencari cara untuk melindungi daya beli mereka. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi karena nilainya yang relatif stabil, sehingga permintaan meningkat dan harga naik. 

3. Kebijakan Moneter The Fed

Kebijakan moneter yang longgar, seperti penurunan suku bunga oleh bank sentral, membuat investasi berbunga rendah menjadi kurang menarik. Investor kemudian beralih ke emas, yang meningkatkan permintaan dan harga. 

4. Pembelian Emas oleh Bank Sentral

Bank-bank sentral dari berbagai negara, terutama di Asia dan Timur Tengah, telah meningkatkan cadangan emas mereka sebagai upaya diversifikasi aset dan pengurangan ketergantungan pada dolar AS. Permintaan emas dari bank sentral telah menjadi pendorong utama di balik kenaikan harga emas yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

5. Melemahnya Nilai Tukar Dolar AS

Harga emas internasional dihitung dalam dolar AS. Ketika nilai dolar melemah, harga emas dalam mata uang lain, termasuk rupiah, menjadi lebih mahal. Hal ini menyebabkan harga emas domestik naik. 

Dari seluruh rangkaian fundamental yang memberikan dampak kenaiakn Gold sederhananya adalah Investor dan Institusi  Besar melihat Rotasi Aset di sangat di perlukan dan merupakan hal sangat wajar terjadi atas Gambaran Fundamental dan Prospek Ekonomi Global.

Kita dengan mudah melihat perioda 2022 sd 2024 merupakan momen kenaikan sektor teknologi yang memberikan dampak luar biasa terhadap pasar saham Dunia termasuk Amerika Serikat.

Secara Fundamental apa yang terjadi di yang menyembabkan Big Bank dan Institusi besar melakukan pembelian secara besar besaran di awal tahun 2024 salah satunya adalah tekanan yang dilakukan Trumph atas Pembebanan Tarif Impor Barang ke Amerika Serikat.

Namun, jika pembaca telisik lebih dalam, ada hal yang menarik yang terjadi antara Trump dan Punggawa Federal Reserve Bank Jerome Powell.

  • Ketika Tekanan Ekonomi yang terjadi pada US dengan kondisi kenaikan Barang dan jasa selama awal 2025 dan sekaligus perang Dagang US dengan China yang menyebabkan Pasar mencoba untuk mengamankan Portfolio maka Gold akan selalu menjadi pilihan sebagai Aset Lindung Nilai.
  • Trumph nampaknya bermain politis atas kebijakan ketika US mendapat tekenanan dari Brics, ini adalah Catatan Penting Pertama yang kita miliki dimana peran Rusia yang Dominan.
  • Donald Trump selama masa jabatannya (dan dalam kampanye terbarunya) telah melontarkan berbagai tuduhan terhadap mitra dagang utama Amerika Serikat, terutama seputar praktik perdagangan yang dianggap tidak adil atau merugikan industri dalam negeri AS.

Setelah Kebijakan atas Bea masuk di terapkan Trumph  Pasar bergejolak, Termasuk Pasar Saham US mengalami kejatuhan Panjang selama beberapa hari.

  • Pada April 2025, pasar saham AS mengalami penurunan tajam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif besar-besaran pada 2 April, yang disebutnya sebagai "Liberation Day". Tarif ini mencakup hampir semua impor, termasuk tarif minimum 10% untuk semua negara dan tarif hingga 245% untuk barang-barang dari Tiongkok
  • Sebagai respons, indeks S&P 500 turun sekitar 6,65% pada 3 April, diikuti oleh penurunan hampir 6% lagi keesokan harinya. Secara keseluruhan, dalam dua hari, S&P 500 kehilangan sekitar 10% nilainya, dan pasar saham AS kehilangan lebih dari $6,6 triliun dalam kapitalisasi pasar—penurunan dua hari terbesar dalam sejarah
  • Gold mengalami kenaikan atas kebijakan ini dan menyentuh harga tertinggi di 3500 sebagai Harga Tertinggi Sepanjang Masa

Awal Drama Kebijakan antara Trumph dan Jerome Powel 

Trump Berkali kali menekan Powell agar memangkas Tingkat Suku Bunga Acuan yang saat ini berada di level 4,5 % namun Jerome Powell bersikeras atas Rilisan Data CPI dan Serapan tenaga Kerja US yang belum menunjukkan kebutuhan Pemangkasan Suku Bunga.

Jatuh nya Pasar saham US sebagai Fear dari Investor atas Strategi US mengatasi tekanan ekonomi yang terjadi.

  • Pada 9 April 2025, Presiden Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif impor tambahan terhadap sebagian besar negara selama 90 hari. “Penundaan tarif memberikan ruang stabilisasi jangka pendek, tetapi ketidakpastian tetap tinggi,” Hal ini masih belum memberikan kepastian terhadap ekonomi US sekaligus Ekonomi Dunia namun yang pasti Pasar saham US mengalami kenikan atas kebijakan ini sebagai sentiment positif, saya (penulis) sering menyampaikan bahwa hal ini adalah Hadiah Trumph atas lobby dan tekanan Pasar Saham US setidaknya memberikan keleluasan ekpektasi atas pertumbuhan pasar Saham US selama 90 hari terhitung awal April sampai dengan akhir Bulan Juni 2025 yang notabene merupakan satu siklus Earning Report di kuartal kedua 2025 sebuah Langkah Popular Trumph serta meredam tekanan di dalam negara US sendiri.
  • Kebijakan ini tidak serta merta mengembalikan performa Pasar Saham US sehingga Investor kembali memburu Gold di dukung sentiment resesi nya US di akhir, sementara Goldman Sachs sendiri telah merevisi proyeksi harga emas untuk akhir tahun 2025 menjadi $3.700 per troy ounce, naik dari prediksi sebelumnya sebesar $3.300
  • Nampaknya Drama Trumph dan Jerome Powell sesi 2 di awal Juli 2025 sebagai bentuk  (yang penulis katakan) hadiah dari Jerome Powell, karena Trumph sampai dengan saat ini tetap dalam rangka Lobby Politik dagang terhadap sejumlah Kawasan, dan ini merupakan rangkaian sentiment positif sehingga Long Buyer Holder melepaskan kembali kepemilikan Aset Gold dan memburu Saham US dan mendorong kenaikan Dowjones, SNO dan Nasdaq

Penulis akan menunjukkan 1 (satu) Implikasi atas kebijakan ini pada kenaikan Indeks Dowjones dan ini sekaligus menunjukkan Rotasi atas Aset dan Rotasi Aliran Modal sangat jelas terjadi.

Aliran dana masuk ke pasar saham US dan laporan pendapatan saham yang positif, mendukung kenaikan saham, namun tekanan terhadap Perekonomian US sepefti nilai Inflasi, serapan tenaga kerja di sikapi sebagai resiko Ekonomi yang menyebabkan Emas Tetap diminati sampai bulan April 2025.

Gold Sendiri di berpotensi kembali mengalami penurunan jika Lobby Lobby Politik ke berbagai Negara memberikan sentiment positif terhadap pasar dan Secara  Teknikal Gold sampai saat ini mendekati level Support Harian yang berada di level 3207/3208 dan 3201 yang merupakan angka terendah ketika terjadinya Deep Corection pada Gold.

Pasar akan tetap mencoba mendekati  level level kritis di area 3207/08 dan 3201 sementara itu rentang pergerakan harga sampai saat catatan ini di sampaikan masih berada di 3220 sd 3255.

Jangan lewatkan keseruan Trading Festival Maxco yang resmi dimulai sejak 23 April 2025! Setiap lot yang kamu buka bukan hanya mendekatkanmu pada impian finansial, tapi juga membuka peluang meraih beragam hadiah menarik. Daftar sekarang di www.maxco.co.id, mulai trading, kumpulkan tiket, dan jadi trader teraktif untuk membawa pulang hadiahnya! Syarat & ketentuan berlaku – yuk, maksimalkan peluangmu hari ini!***

Penulis: Ade Yunus (Market Research Maxco)

Ketik kata kunci lalu Enter

close