Kemenparekraf luncurkan paket wisata Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara (3B). (Foto: Kemenparekraf) |
Banyuwangi Terkini - Dalam upaya meningkatkan redistribusi wisatawan di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Pemda Banyuwangi, Jembrana, dan Buleleng untuk meluncurkan paket wisata Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara (3B).
Peluncuran program ini bertujuan untuk mendistribusikan arus wisatawan yang sebelumnya terpusat di Bali Selatan, menyebar ke Bali Barat dan Bali Utara melalui pintu masuk di Banyuwangi.
Program ini secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, yang juga berkesempatan menjajal langsung akses kapal cepat yang menghubungkan Pantai Boom di Banyuwangi dengan Pantai Lovina di Bali Utara.
Kapal cepat ini juga akan berhenti di Dermaga Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng, sebagai bagian dari rute baru yang ditawarkan dalam paket wisata tersebut.
Paket wisata Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara (3B). (Foto: Kemenparekraf) |
"Senang sekali hari ini kami menjajal uji coba pertama untuk paket wisata Bali Barat Bali Utara dan Banyuwangi," kata Menparekraf Sandiaga saat tiba di Dermaga Desa Pemuteran.
Selama perjalanan, Sandiaga mengungkapkan kekagumannya pada pemandangan spektakuler yang ditawarkan oleh Taman Nasional Bali Barat, ditambah dengan kejutan yang tak terduga.
"Kita tadi disambut dengan lumba-lumba dan itu saya sangat surprise, selain melintasi Selat Bali yang indah di sebelah kanan dan kiri. Saya juga didampingi Kepala Taman Nasional yang menceritakan potensi taman nasional untuk ekowisata, lalu tiba-tiba ada muncul sekelompok lumba-lumba yang sepertinya menyambut kami. Jadi ini adalah good sign," kata Menparekraf Sandiaga.
Dalam paket wisata 3B ini, Banyuwangi menjadi gerbang utama dengan destinasi unggulan seperti Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena api birunya, Pantai Pulau Merah, dan Hutan De Djawatan.
Kemudian di Bali Barat, wisatawan akan menikmati Taman Nasional Bali Barat dan Pantai Medewi yang dikenal sebagai lokasi surfing terbaik. Sementara, Bali Utara menawarkan Pantai Lovina dan keindahan desa-desa wisata seperti Desa Pemuteran yang terkenal dengan wisata religi dan festival budaya.
Dengan adanya akses kapal cepat, wisatawan dapat menikmati paket wisata ini hanya dalam waktu dua jam perjalanan dari Banyuwangi ke Lovina.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing, terutama dari China dan Taiwan, yang tertarik dengan destinasi Gunung Ijen dan pengalaman alam di Selat Bali.
Sandiaga optimis bahwa paket wisata 3B ini akan menjadi game changer bagi redistribusi wisatawan dan pengembangan wisata berkelanjutan di wilayah Bali Utara dan Barat.
"Dengan kapal cepat, mereka (wisatawan) bisa bermalam lebih dulu di Banyuwangi lalu menuju Lovina hanya dengan waktu dua jam," ujar Menparekraf Sandiaga.
Program ini juga diluncurkan tepat waktu menjelang musim libur panjang akhir tahun dan Imlek pada Februari 2025.
"Kita sudah mendapatkan sinyal positif, dan kita lihat demand-nya seperti apa, dan infrastruktur akan menyesuaikan," ujar Menparekraf Sandiaga.***