![]() |
Gunung Ijen Banyuwangi-Bondowoso berstatus Level 1, warga diminta waspada gas beracun dan erupsi. (Foto: jatimprov.go.id) |
Banyuwangi Terkini - Empat gunung api aktif yang tersebar di wilayah Jawa Timur saat ini berada dalam status Level I atau Normal. Keempatnya yakni Gunung Ijen di Banyuwangi-Bondowoso, Gunung Arjuno-Welirang di Kabupaten Pasuruan, Gunung Lamongan di Lumajang, serta Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar, dan Malang.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Priatin Hadi Wijaya, melalui laporan resminya yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rabu (16/7/2025), dilansir dari laman jatimprov.go.id.
Gunung Ijen
Di Gunung Ijen, aktivitas kawah dinyatakan stabil. Warna air danau kawah tetap berada pada kondisi normal yaitu hijau toska, dan tidak terpantau adanya bualan gas atau uap putih di atas permukaan danau. Jumlah gempa vulkanik pun menunjukkan tren fluktuatif menurun.
Meski demikian, PVMBG tetap mengingatkan adanya potensi bahaya gas CO₂ dan erupsi freatik, yang bisa terjadi tanpa gejala visual atau gempa vulkanik yang signifikan.
Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati bibir kawah hingga radius 500 meter, serta diminta menggunakan masker jika mencium bau gas menyengat. Warga di sekitar aliran Sungai Banyu Pait juga diminta waspada terhadap potensi aliran gas berbahaya.
Gunung Arjuno-Welirang
Gunung Arjuno-Welirang mencatat aktivitas kegempaan yang fluktuatif sepanjang Juni 2025, termasuk kemunculan gempa hembusan yang menandakan adanya aktivitas magma di kedalaman dangkal.
Meski masih berstatus normal, PVMBG meminta masyarakat untuk tidak berlama-lama atau bermalam di area kawah aktif, serta menghindari lubang-lubang emisi gas yang berada di sekitar puncak.
Selain itu, masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengikuti arahan resmi dari pemerintah.
Gunung Lamongan
Gunung Lamongan menjadi satu-satunya dari empat gunung api tersebut yang tidak mencatat aktivitas vulkanik signifikan. Sepanjang bulan Juni 2025, hanya terekam gempa tektonik lokal dan jauh, tanpa ada gempa yang terkait langsung dengan aktivitas vulkanisme.
PVMBG tetap mengimbau warga agar tidak mendekati atau bermalam di area kawah, dan tetap waspada terhadap retakan tanah akibat aktivitas patahan aktif.
Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lamongan di Desa Tegalrandu, Klakah, Lumajang.
Gunung Kelud
Gunung Kelud mencatat dua gempa vulkanik dalam dan lebih dari 100 gempa tektonik sepanjang Juni 2025. Aktivitas visual kawah cenderung tenang, dengan air kawah berwarna hijau kebiruan, suhu stabil antara 30-31°C, dan pH sekitar 4,3.
Meski cenderung stabil, PVMBG memperingatkan akan potensi erupsi freatik tiba-tiba, serta ancaman lahar jika terjadi hujan deras yang membawa endapan material vulkanik.
Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak, serta diminta waspada saat beraktivitas di aliran sungai berhulu Gunung Kelud, khususnya saat cuaca mendung atau hujan deras.
Meskipun keempat gunung api tersebut berstatus normal, PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama terhadap gas beracun, erupsi freatik, dan bencana sekunder seperti lahar hujan. Pemerintah daerah, BPBD, serta masyarakat diminta tidak lengah dan terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan Pos Pengamatan setempat.***