Bupati Ipuk serahkan insentif kepada guru ngaji. (Foto: humas/kab/bwi) |
Banyuwangi Terkini - Di tengah gemerlap perayaan Maulid Nabi di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Sabtu malam (14/9/2024), ribuan guru ngaji mendapatkan kado istimewa, yakni insentif senilai total Rp9,88 miliar dari Pemkab Banyuwangi.
Langkah ini bukan sekadar apresiasi materi, melainkan penegasan akan peran vital mereka dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Bupati Ipuk Fiestiandani, dalam sambutannya, menyebut guru ngaji sebagai "ujung tombak" pembangunan moral dan spiritual anak-anak.
Di tengah arus modernisasi yang deras, nilai-nilai religius yang ditanamkan guru ngaji menjadi benteng kokoh bagi generasi muda.
"Dengan nilai-nilai religius yang masih sangat kental di Indonesia, guru ngaji menjadi panutan, serta pendidik. Mereka berperan besar mengembangkan karakter serta akhlak anak-anak yang kelak menjadi tulang punggung Indonesia," kata Ipuk.
Uniknya, komitmen Banyuwangi tak berhenti pada guru ngaji. Tahun ini, insentif juga diberikan kepada guru rohani semua agama, bukti nyata bahwa pembangunan karakter tak mengenal sekat keyakinan.
"Harapan kami, ini akan memberikan stimulus semangat untuk memperkuat kerohanian dan spiritualitas di kalangan anak-anak yang menempuh pendidikan," kata Ipuk.
Viera Salsabiela Rachman, salah satu penerima insentif, mengungkapkan kegembiraannya.
Baginya, insentif ini bukan sekadar tambahan penghasilan, melainkan amunisi untuk menciptakan pembelajaran agama yang lebih menyenangkan dan menarik bagi anak didiknya.
"Insentif ini saya akan gunakan untuk beli buku belajar, kartu nabi-nabi, dan games lainnya supaya mereka belajar agama dengan bermain," kata Viera.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Yusdi Irawan menambahkan, insentif ini diberikan kepada guru ngaji yang mengasuh minimal 10 anak didik.
"Guru ngaji yang mendapatkan insentif adalah mereka yang mengasuh minimal 10 anak didik. Penerimaannya kami lakukan secara non-tunai," kata Yusdi.***