Pembangunan skybridge yang hubungkan Stasiun Ketapang dengan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (Foto: humas/kab/bwi) |
Banyuwangi Terkini - Rencana pembangunan skybridge (jembatan layang) yang akan menghubungkan Stasiun Ketapang (Banyuwangi Baru) dengan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi terus dimatangkan.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) bersama dengan pemerintah daerah Banyuwangi serta sejumlah pihak terkait mengadakan rapat persiapan untuk proyek ini yang direncanakan dimulai tahun depan.
Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Guntur Priambodo, menyatakan optimisme mengenai proyek skybridge ini.
“Kami baru saja menggelar rapat bersama Kemenhub untuk persiapan pembangunan skybridge. Inshaallah tahun depan akan segera dibangun, DED-nya sedang dimatangkan saat ini,” ungkap Guntur pada Jumat (18/10/2024).
Rapat yang diadakan di Kantor Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi pada Kamis (17/10/2024) dipimpin langsung oleh Direktur Prasarana Transportasi Darat, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Toni Tauladan. Hadir dalam pertemuan tersebut beberapa pemangku kepentingan termasuk General Manager ASDP Ketapang, Yani Andrianto, serta Vice President KAI DAOP 9, Hengky Prasetyo.
Skybridge ini akan menghubungkan dua pusat transportasi penting di Banyuwangi, yakni Stasiun Ketapang dan Pelabuhan Ketapang yang selama ini dipisahkan oleh jalan raya Banyuwangi-Situbondo. Para penumpang kereta api yang ingin menuju pelabuhan atau sebaliknya selama ini harus menyeberangi jalan raya tersebut. Dengan adanya skybridge, akses akan lebih mudah, aman, dan efisien.
Selain meningkatkan kenyamanan penumpang, Guntur menyebut keberadaan skybridge ini juga diproyeksikan sebagai ikon baru Banyuwangi.
“Dengan adanya skybridge nantinya akses penumpang menuju dua pusat transportasi tersebut akan lebih mudah dan aman. Selain mempermudah akses bagi penumpang, keberadaan skybridge ini nantinya akan menjadi ikon baru bagi Banyuwangi,” tambah Guntur.
Desain skybridge akan dikerjakan oleh arsitek kenamaan Indonesia, Andra Matin, yang juga merupakan perancang Bandara Banyuwangi. Bandara tersebut telah memenangkan Aga Khan Award pada 2022 untuk kategori arsitektur terbaik.
“Rakor pada hari ini sebagai bentuk keseriusan pusat sekaligus mengkonfirmasi secara langsung komitmen semua pihak terkait dalam pembangunan skybridge yang ditargetkan beroperasi pada 2025,” kata Toni Tauladan.
Selain itu, skybridge ini akan dirancang untuk mengakomodasi area khusus bagi produk UMKM Banyuwangi, sebagai etalase bagi produk lokal dan mendukung perekonomian masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya Banyuwangi untuk terus memperkenalkan produk-produk lokal ke pasar yang lebih luas.
Saat ini, update DED proyek skybridge ditargetkan selesai pada Desember 2024. Dokumen ini akan menjadi dasar bagi Kemenhub untuk melakukan lelang pengerjaan proyek yang dijadwalkan berlangsung di tahun 2025. Pembangunan skybridge akan memakan waktu sekitar enam bulan, dan diharapkan bisa mulai beroperasi pada akhir 2025.
“Setelah jadi, skybridge akan kami serahkan ke pemkab. Kami percayakan pengelolaannya pada pemkab, harapannya bisa dimaksimalkan menjadi daya dukung ekonomi dan pariwisata daerah,” pungkas Toni.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, skybridge ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik wisata dan pusat aktivitas ekonomi baru di Banyuwangi.***