Ilustrasi pembunuhan dan pemerkosaan siswi MI di Banyuwangi. (Foto: Istimewa) |
Banyuwangi Terkini - Peristiwa memilukan menimpa seorang siswi kelas I Madrasah Ibtidaiyah (MI) berinisial DCN di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
Korban yang masih berusia tujuh tahun ini ditemukan tewas mengenaskan setelah dilaporkan hilang pada Rabu (13/11/2024).
Dugaan sementara mengarah pada kekerasan seksual disertai pembunuhan, yang memicu keprihatinan luas di kalangan masyarakat.
Kronologi Penemuan Korban
Kasus ini bermula saat DCN, yang biasanya pulang tepat waktu, tidak kunjung kembali ke rumah pada Rabu siang.
Setelah merasa cemas, orang tua korban segera menghubungi pihak sekolah untuk menanyakan keberadaan anak mereka.
Guru sekolah mengonfirmasi bahwa DCN telah meninggalkan sekolah begitu jam pelajaran berakhir, namun hingga sore hari, ia belum tiba di rumah.
Kekhawatiran keluarga dan guru sekolah pun berujung pada pencarian bersama di sekitar lingkungan rumah korban.
Pencarian ini akhirnya menemukan titik terang pada pukul 10.30 WIB, ketika korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sebuah kebun yang tidak jauh dari rumahnya.
Tubuh korban tergeletak dalam posisi telentang di antara ilalang, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Dugaan Kekerasan Seksual Sebelum Pembunuhan
Berdasarkan pemeriksaan awal di tempat kejadian, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban yang mengarah pada indikasi kekerasan seksual.
Pakaian korban pun terlihat tidak utuh, ia masih mengenakan seragam sekolah tanpa celana, yang menambah kuat dugaan adanya tindak kekerasan sebelum korban tewas.
Tak jauh dari lokasi penemuan, polisi juga menemukan sepatu dan kancing baju korban berserakan, yang semakin memperkuat kecurigaan terhadap pelaku kejahatan.
Korban segera dibawa ke klinik terdekat oleh pihak keluarga, namun sayangnya, nyawa korban tidak tertolong.
Peristiwa tragis ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan menyeluruh.
Polresta Banyuwangi langsung turun tangan melakukan penyelidikan intensif untuk mengusut kasus ini.
Saat ini, pihak kepolisian telah mengumpulkan sejumlah bukti dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta memeriksa beberapa saksi terkait untuk menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas kasus kekerasan seksual dan pembunuhan terhadap korban.
Kejadian ini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena usia korban yang masih sangat muda, tetapi juga karena dampak psikologis yang dirasakan keluarga korban dan masyarakat setempat.
Aparat kepolisian berkomitmen untuk memberikan perhatian penuh dalam proses pengusutan kasus ini dan menghukum pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku.***