GUz9GfGlGpCiGUz7TfAlTpz7Td==

Forex, Stock Index Futures, CFD dan Precious Metals

Trading dengan Maxco, platform trading forex online terpercaya. Teknologi trading canggih untuk Forex, Logam, Indeks, Saham. Broker yang diatur BAPPEBTI. (Foto: Maxco)

Banyuwangi Terkini - Industri derivatif seperti Forex (FX), Precious Metals, Minyak, dan CFD Stock Index Futures semakin berkembang di Indonesia. Didukung oleh media sosial dan minat besar para trader muda, sektor ini menawarkan peluang besar. Bersama Maxco Futures, maksimalkan potensi keuntungan baik saat harga naik maupun turun di pasar global!

Perkembangan Industri derivatives baik Instrument Forex (Fx), Precious Metal (Gold, Silver), Oil bahkan Cfd Stock Index Index Future (Hangseng, Nikkei, Dowjones, Nasdaq dan SNP500) dan  di Indonesia semakin berkembang baik. Didukung oleh perkembangan sosial media dan menjamurnya para trader muda yang memiliki minat akan keilmuan di bidang ini.

Transaksi berjangka memiliki keunikan dalam pengelolaannya yakni memungkinkan calon nasabah dan trader untuk memiliki potensi keuntungan baik pada Pergerakan Harga Naik ataupun Pergerakan Harga Turun.

Untuk memprediksi apakah harga akan naik atau turun, trader menggunakan dua metode utama:

  • Analisis Teknikal
  • Analisis Fundamental

Kedua metode ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan penting:

  • Ke mana arah pergerakan harga (target pergerakan)?
  • Seberapa besar risiko (level stop-loss)?

Pertimbangan ini membentuk dasar pengambilan keputusan transaksi, menekankan pendekatan trading yang mirip dengan bisnis.

Hasil Utama dalam Keputusan Trading:

  • Beli atau Jual
  • Target Keuntungan
  • Risiko Kerugian
  • Strategi Penanganan

Kabar baiknya, dari 4 hal tersebut ada 1 ilmu yang dapat memberikan 3 jawaban bagi para trader dan investor, yaitu Japanese Candlestick Pattern.

PT Maxco Futures, sebuah perusahaan pialang berjangka berlisensi penuh dan teregulasi. (Foto: Maxco)

Asal-Usul di Jepang

Japanese candlestick dikembangkan oleh pedagang beras Jepang, Munehisa Homma, pada era Sakoku (1639–1853). Berasal dari kota Sakata, Homma menggunakan grafik candlestick untuk menganalisis fluktuasi harga beras. Analisisnya menemukan bahwa pergerakan harga dipengaruhi tidak hanya oleh penawaran dan permintaan, tetapi juga psikologi pasar.

Homma memperkenalkan pola candlestick dan "Prinsip Sakata," yang menjadi panduan dasar untuk memahami pergerakan harga. Alat ini membantunya memprediksi tren harga secara akurat, membawanya meraih kesuksesan besar dalam perdagangan beras.

Penyebaran ke Dunia Barat

Meskipun digunakan di Jepang selama berabad-abad, metode ini baru dikenal di dunia Barat pada akhir abad ke-20. Steve Nison, seorang analis teknikal dari Amerika Serikat, mempopulerkan Japanese candlestick melalui bukunya Japanese Candlestick Charting Techniques pada tahun 1991, memperkenalkannya ke pasar keuangan global.

Komponen Dasar Candlestick Jepang

Japanese candlestick memiliki empat elemen utama:

  • Open: Harga pembukaan.
  • Close: Harga penutupan.
  • High: Harga tertinggi.
  • Low: Harga terendah.

Dua komponen visual utama:

  • Body: Bagian tengah yang menunjukkan perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan.
  • Shadow/Wick: Garis vertikal di atas atau di bawah body yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah. 

Relevansi di Era Modern

Japanese candlestick tetap menjadi salah satu alat visualisasi harga yang paling populer karena kemampuannya untuk merefleksikan psikologi pasar. Trader mengambil keputusan berdasarkan pola-pola ini, yang memberikan wawasan tentang pergerakan harga.

Secara ringkas, beberapa poin penting dapat dengan mudah dipahami:

  • Transaksi Forex, Stock Index Futures, CFD, dan Precious Metals memiliki dua potensi hasil: risiko kerugian dan peluang keuntungan.
  • Transaksi Forex, Stock Index Futures, CFD, dan Precious Metals melibatkan pengetahuan yang dapat dipelajari dengan mudah dan sederhana.
  • Terdapat berbagai metode trading yang bisa dipelajari, salah satunya adalah metode Japanese Candlestick.

Trader dan investor memiliki kesempatan untuk dengan mudah memahami proses pengambilan keputusan dengan menggunakan teknik Japanese Candlestick.***