![]() |
Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi siap jadi tuan rumah BMX Racing World Cup 2026. (Foto: humas/kab/bwi) |
Banyuwangi Terkini – Konfederasi Balap Sepeda Asia (Asian Cycling Confederation/ACC) resmi mengajukan Banyuwangi sebagai tuan rumah BMX Racing World Cup 2026. Ajang balap sepeda internasional ini berpeluang digelar di Sirkuit Internasional BMX Muncar, yang tengah direvitalisasi oleh Kementerian PUPR dan akan menjadi lintasan BMX terpanjang di dunia.
"Kami sudah berbincang dengan presiden UCI (Union Cycliste Internationale) dan hasilnya positif. Seluruh dokumen sudah kami siapkan untuk bidding tuan rumah World Cup BMX 2026. Rencananya kami serahkan bulan depan," ujar Senior Vice President ACC, Raja Sapta Oktohari, saat mengunjungi Sirkuit BMX Muncar, Selasa (21/1/2025).
Menurut Raja Sapta, World Cup BMX biasanya digelar empat kali dalam setahun, dengan tuan rumah yang berbeda. Awalnya, Indonesia menargetkan menjadi tuan rumah pada 2027 atau 2028. Namun, karena pembangunan Sirkuit BMX Muncar hampir rampung, Indonesia juga mengajukan diri untuk BMX Racing World Cup 2026.
"World Cup digelar empat kali dalam setahun. Target kami sebenarnya pada 2027 atau 2028, Indonesia menjadi tuan rumah. Tapi karena sirkuit BMX Banyuwangi sudah hampir selesai, kami juga mengajukan untuk 2026," jelas Raja Sapta.
Saat ini, Sirkuit Internasional BMX Muncar dalam tahap akhir revitalisasi dan telah mencapai 95% progres pembangunan. Sirkuit ini ditargetkan selesai pada Februari 2025. Sirkuit ini akan menjadi lintasan BMX terpanjang di dunia dengan total panjang 465 meter. Ditambah dengan 4 high jump obstacle, jumlah terbanyak dibandingkan sirkuit BMX lain di dunia.
Selain itu, sirkuit ini dilengkapi dengan:
- Dua start gate setinggi 5 dan 8 meter
- 7 line track dengan karakteristik berbeda
- Standar sirkuit Olimpiade & Kejuaraan Dunia
Pembangunan lintasan ini melibatkan Tom Ritzenthaler, arsitek ternama yang telah merancang sirkuit BMX di Olimpiade London 2012, Rio de Janeiro 2016, Tokyo 2020, serta Asian Games 2018.
"Saya yakin akan terpilih menjadi tuan rumah karena sirkuit ini akan menjadi sesuatu yang baru, dan banyak atlet sepeda dunia yang penasaran mencoba sirkuit ini," tambah Raja Sapta, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Banyuwangi. Menurutnya, keberadaan sirkuit BMX bertaraf internasional ini akan memberikan dampak luas, tidak hanya bagi olahraga tetapi juga bagi investasi dan ekonomi lokal.
"Keberadaan sirkuit berstandar Olimpiade ini tentu tidak hanya berdampak positif pada dunia olahraga, melainkan juga akan mendorong dunia investasi serta meningkatkan ekonomi warga Banyuwangi," ujar Ipuk.
Untuk mendukung ekosistem balap sepeda BMX, pemerintah juga menyiapkan berbagai fasilitas tambahan, seperti mess atlet, pusat kebugaran dan klinik kesehatan.
Dengan semua keunggulan tersebut, Banyuwangi optimistis terpilih menjadi tuan rumah BMX Racing World Cup 2026. Sirkuit BMX Muncar pertama kali dibangun oleh Pemkab Banyuwangi pada 2015, di atas lahan seluas 2 hektare. Sejak itu, sirkuit ini telah menjadi lokasi berbagai kejuaraan BMX nasional dan internasional.
Sirkuit ini juga pernah digunakan sebagai tempat pemusatan latihan Timnas Indonesia untuk persiapan menghadapi kejuaraan dunia BMX. Dengan hadirnya sirkuit berstandar Olimpiade ini, Banyuwangi siap menjadi pusat balap sepeda BMX di Asia dan dunia.***