GUz9GfGlGpCiGUz7TfAlTpz7Td==

Inovasi Pelajar Banyuwangi Warnai Hardiknas 2025, Dari Smart Home hingga Laser Cutting

Para pelajar Banyuwangi pamerkan beragam karya inovatif di momen Hardiknas 2025. (Foto: humas/kab/bwi)

Banyuwangi Terkini – Pendidikan berbasis kreativitas yang diterapkan di Banyuwangi semakin menunjukkan hasil nyata. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, para pelajar memamerkan beragam karya inovatif yang membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal nilai akademik, tapi juga pengembangan karakter dan kreativitas.

Peringatan yang digelar di halaman Kantor Bupati Banyuwangi pada Jumat (2/5/2025) itu menampilkan karya-karya siswa dari berbagai jenjang dan bidang, mulai dari teknologi hingga energi alternatif.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah Farras Setyo Akbar, siswa kelas 8 SMPN 1 Banyuwangi, yang menciptakan smart home berbasis suara. Terinspirasi dari film bertema rumah futuristik, Farras merancang perangkat rumah pintar dengan fitur keselamatan tinggi.

“Selain untuk kenyamanan, alat ini juga dilengkapi sensor pendeteksi gempa dan kebakaran. Jadi bisa sekaligus untuk keselamatan rumah,” ujar Farras.

Sistem ini juga dilengkapi fitur timer dan mampu dikendalikan jarak jauh lewat smartphone karena telah berbasis Internet of Things (IoT).

"Perangkat ini bisa mengendalikan kipas angin, AC, lampu, bahkan membuka pintu dan garasi secara otomatis hanya dengan perintah suara melalui Google Voice," jelas Farras. 

Tak kalah menarik, Rayhan Dwi, siswa kelas 11 jurusan Teknik Elektronika SMKN 1 Glagah, memamerkan mesin 2D laser cutting yang mampu memotong desain pada akrilik dan triplek hanya dalam hitungan menit.

“Akurasi mesinnya mencapai 95 persen, jadi sangat bisa diandalkan untuk produksi benda seperti plakat, gantungan kunci, dan piala,” ujar Rayhan.

Berbagai karya lainnya juga dipamerkan, seperti: Mesin Pencacah Pakan Ternak, Kompor Berbahan Bakar Oli Bekas dan Mesin Penggilingan Otomatis.

Beberapa inovasi bahkan telah digunakan langsung oleh masyarakat sekitar, menunjukkan bahwa hasil pembelajaran pelajar Banyuwangi telah berdampak nyata.

Keberhasilan pelajar Banyuwangi ini tak lepas dari dukungan kebijakan pendidikan berbasis kreativitas yang digagas Bupati Ipuk Fiestiandani, termasuk kerja sama dengan Prof. Yohanes Surya melalui program Smart Gasing—metode pengajaran sains yang mudah dan menyenangkan.

“Alhamdulilah anak-anak Banyuwangi mampu bekreativitas dan menciptakan karya-karya yang unik dan menarik. Selain itu banyak siswa Banyuwangi meraih prestasi internasional,” kata Ipuk.

Melalui pelatihan sains untuk guru dan siswa, Smart Gasing telah menjadi pintu masuk inovasi sains praktis di sekolah-sekolah Banyuwangi.

Bupati Ipuk menyampaikan bahwa arah pendidikan di Banyuwangi tak hanya mengejar nilai akademik, tapi juga menanamkan nilai karakter, keberanian, dan inovasi sejak dini.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, pendidikan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tapi juga karakter dan kreatifitas. Anak-anak harus didorong untuk berani mencari tahu dan belajar dari lingkungannya,” ujar Ipuk.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak—orang tua, sekolah, dan masyarakat—dalam membangun sistem pendidikan yang berpihak pada murid.***

Ketik kata kunci lalu Enter

close