![]() |
Ilustrasi kasus Covid-19 di Banyuwangi. (Foto: Shutterstock) |
Banyuwangi Terkini – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan adanya kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayahnya. Pernyataan ini disampaikan menyusul meningkatnya kewaspadaan nasional terhadap potensi lonjakan kasus, terutama akibat kemunculan varian Omicron terbaru yang tengah menyebar cepat di sejumlah negara Asia Tenggara.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, mengatakan bahwa hingga pekan pertama Juni 2025, tidak ditemukan kasus positif Covid-19 berdasarkan laporan dari seluruh fasilitas layanan kesehatan di Banyuwangi.
“Sejauh ini, tidak ada laporan kasus Covid-19 terkonfirmasi di Banyuwangi dalam minggu terakhir. Kami terus melakukan pemantauan dan langkah antisipasi. Kami mengimbau masyarakat Banyuwangi untuk tetap waspada terhadap Covid-19, tapi tidak perlu panik,” ujarnya pada Kamis (4/6/2025).
Langkah ini diambil menyusul Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan RI tertanggal 23 Mei 2025 yang meminta seluruh daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus Covid-19.
Amir menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan seluruh kepala puskesmas dan rumah sakit di Banyuwangi guna memperkuat sistem pelaporan dan penanganan jika terjadi lonjakan kasus.
“Kami sudah bertemu dengan seluruh kepala puskesmas dan pimpinan rumah sakit se-Banyuwangi untuk antisipasinya. Bahkan kami meminta rumah sakit juga mulai menyiapkan ruang isolasi kembali jika memang diperlukan. Tapi semoga tidak perlu,” tambah Amir.
Menurut Amir, saat ini virus yang tengah menyebar adalah varian dari garis keturunan Omicron, yang dikenal lebih cepat menular meski tingkat fatalitasnya rendah.
“Varian Omicron hanya masuk di saluran pernapasan atas sehingga tingkat fatalitasnya rendah. Namun yang perlu diwaspadai adalah kecepatan penularan virus ini,” jelasnya.
Karakteristik ini membuat virus lebih mudah menyebar di masyarakat, terutama di tempat-tempat umum yang padat aktivitas.
Meski situasi tidak separah saat awal pandemi, Dinkes Banyuwangi tetap mengimbau warga untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan.
“Meskipun ini tidak sampai mematikan, tapi itu mengganggu kesehatan dan kita tidak tahu apakah dia (kena) Covid-19 atau tidak,” katanya.
Langkah-langkah seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan hand sanitizer, serta kembali mengaktifkan fasilitas cuci tangan umum di ruang-ruang publik juga ditekankan.
Amir juga mendorong masyarakat untuk memakai masker saat batuk atau flu, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
“Dan yang paling penting, sekarang kalau flu, batuk harus pakai masker. Bahkan saya mensyaratkan wajib pakai masker kalau batupil. Mengingat virus ini penyebarannya sangat cepat,” tegasnya.
Dengan nihilnya kasus positif saat ini, Banyuwangi menjadi salah satu wilayah yang tetap konsisten menjaga kondisi kesehatan masyarakatnya. Namun tantangan ke depan tetap ada, terutama dalam menjaga kedisiplinan kolektif dalam menerapkan protokol kesehatan.
Dinkes Banyuwangi juga membuka jalur komunikasi melalui fasilitas kesehatan jika masyarakat mengalami gejala atau membutuhkan informasi terkait perkembangan Covid-19.***