GUz9GfGlGpCiGUz7TfAlTpz7Td==

99 Pembalap Dunia Adu Kecepatan di Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape Pertama Diserbu Sprinter!

Pembukaan ajang balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi)

BANYUWANGITERKINI.ID – Ajang balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 resmi dibuka pada Minggu malam, 27 Juli 2025. Tahun ini, kompetisi bergengsi yang masuk kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) ini diikuti 99 pembalap dari 24 negara yang siap menaklukkan empat etape menantang di bumi Blambangan.

Etape pertama dimulai Senin malam, 28 Juli 2025, dengan jarak tempuh sejauh 125,5 kilometer. Rute dimulai dari Pasar Pesanggaran, salah satu sentra ekonomi masyarakat selatan Banyuwangi, dan finis di Kantor Bupati Banyuwangi.

Daftar Juara Nasional Ikut Bertarung

Yang menarik, TdBI 2025 juga diramaikan oleh sederet pembalap kelas juara nasional dari tujuh negara:

  • Arya Phounsvath (Laos)
  • Yacine Hamzah (Aljazair)
  • Marcelo Felipe (Filipina)
  • Mohammad Abdurrahman (Indonesia)
  • Chin Pokk (Macao)
  • Jaebin Yun (Korea Selatan)
  • Sarawut Sirironnachai (Thailand)

Kehadiran para juara ini menjanjikan pertarungan ketat di setiap etape. Termasuk pembalap Eritrea Metkel Eyob, peringkat dua TdBI tahun lalu yang kini tergabung dalam Trengganu Cycling Team. Ia menyatakan kesiapannya menghadapi TdBI tahun ini.

“Saya siap bersaing untuk menjuarai Tour de Ijen. Saya sudah menyesuaikan dan beradaptasi dengan kejuaraan ini. Tahun ini saya lihat cuaca juga mendukung,” ujar Eyob.

Etape Pertama: Jalur Datar, Sprint Jadi Penentu

Etape pertama disebut-sebut sebagai “pestanya para sprinter”. Jalurnya relatif datar tanpa tanjakan berat, tapi menawarkan ruang terbuka luas yang memungkinkan para pembalap melaju sekencang-kencangnya.

Chairman TdBI 2025, Guntur Priambodo, mengatakan bahwa etape ini dirancang khusus agar para sprinter bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.

“Ada tiga titik sprint yang siap jadi ajang perebutan poin. Mereka pasti gaspol sejak awal,” ujar Guntur.

Tiga titik sprint itu berada di KM 33,1 Plampangrejo, KM 54,2 Benculuk, dan KM 95,3 Temuguruh. 

Meskipun didominasi lintasan flat, Guntur mengingatkan para peserta tetap mewaspadai tikungan tajam di beberapa segmen rute.

“Para rider harus tetap waspada, karena sedikit lengah bisa berakibat fatal,” tambahnya.

Dengan karakter jalur yang didominasi lintasan datar, Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) pada etape pertama diprediksi akan direbut oleh pembalap kategori sprinter. Namun, peluang tetap terbuka lebar untuk semua peserta.

“Para sprinter tentu akan habis-habisan di etape ini. Tapi kami juga melihat semua pembalap punya peluang yang sama,” tegas Guntur.

Pemilihan Pasar Pesanggaran sebagai lokasi start bukan tanpa alasan. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa pasar ini merupakan cerminan kehidupan sehari-hari masyarakat Banyuwangi.

“Pasar ini menggambarkan denyut kehidupan masyarakat. Kita ingin pembalap asing melihat langsung warna asli Banyuwangi. Ramai, hangat, dan penuh semangat,” katanya.***

Ketik kata kunci lalu Enter

close