![]() |
| Arne Slot manajer Liverpool FC. (Foto: Istimewa) |
BANYUWANGITERKINI.ID – Arne Slot memasuki laga tengah pekan kontra Sunderland dengan satu pertanyaan paling sulit yang tak lagi bisa dihindari: apakah Mohamed Salah masih layak memimpin lini serang Liverpool?
Absennya sang ikon Mesir dari daftar starter dalam dua laga terakhir—termasuk ketika tidak diturunkan sama sekali saat melawan West Ham—menjadi kejutan terbesar sejak ia bergabung di Anfield. Untuk pertama kalinya, status Salah sebagai pemain paling aman kini ikut digoyang.
Ironisnya, performa Liverpool justru tampil lebih kompak, terstruktur, dan kreatif tanpa Salah. Padahal, hampir setahun lalu di stadion yang sama, Salah tampil gemilang dengan satu gol dan dua assist. Kini kualitas itu seakan menguap.
Wirtz Hadirkan Dinamika Baru
Kondisi semakin menarik karena Florian Wirtz kembali tampil memukau ketika diplot mengisi peran yang biasa ditempati Salah. Kebebasan bergerak dari sayap kanan ke tengah membuat Liverpool lebih fleksibel dan variatif—sesuatu yang sulit dilakukan ketika Salah bermain karena kebutuhan ruang yang sama.
Tak hanya Wirtz, pergantian peran Dominik Szoboszlai ketika dimainkan di kanan juga menghasilkan kedisiplinan bertahan yang lebih baik dibandingkan saat Salah berada di lapangan.
Secara statistik, kondisi itu makin mencolok: Salah hanya mencatat tiga tackle sepanjang musim Premier League, menjadikannya pemain ofensif dengan kontribusi defensif paling rendah.
Rotasi atau Sinyal Era Baru?
Dengan jadwal padat tiga laga dalam tujuh hari, rotasi mungkin alasan rasional untuk mencadangkan Salah. Namun Slot memahami bahwa keputusan ini jauh lebih besar dari sekadar taktik.
Jika ia langsung mengembalikan Salah setelah satu performa tim membaik, apa pesan yang dikirimkan kepada skuadnya?
Sebaliknya, jika Salah kembali duduk di bangku cadangan, itu akan menjadi sinyal paling kuat bahwa era keemasan sang legenda mulai mengarah pada akhir.
Konferensi Pers Menjadi Sorotan
Ketika Slot bertemu media pada Selasa, ia tidak hanya dihadapkan pertanyaan soal strategi. Publik kini ingin tahu: apakah Liverpool masa depan dibangun tanpa pusat gravitasi bernama Mohamed Salah?
Jawaban Slot dan pilihannya di lini depan melawan Sunderland dapat menjadi titik balik—bukan hanya untuk Liverpool, tetapi untuk warisan Salah sendiri di Anfield.***
