![]() |
Kepala SMAN 1 Glagah, Abdullah, S.Pd., M.T (kanan) saat menerima sertifikat penghargaan sebagai narasumber. (Foto: Istimewa) |
Banyuwangi Terkini - SMAN 1 Glagah, Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi pendidikan nasional berbasis teknologi.
Kali ini, SMAN 1 Glagah hadir sebagai peserta dalam acara Launching EduBot dan seminar bertajuk “Sakuranesia: The Reflection and Modernisation Towards a Humanistic Artificial Intelligence (AI) and STEAM in Education)”, yang digelar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru, Bandung, pada Selasa, (20 Mei 2025).
Acara ini menjadi bagian dari road to the 6th International Conference on Primary and Early Childhood Education (ICPECE) 2025, dan diikuti oleh 78 sekolah dari berbagai wilayah Indonesia yang secara aktif mendukung pengembangan inovasi pendidikan berbasis teknologi.
Dalam forum tersebut, Kepala SMAN 1 Glagah, Abdullah, S.Pd., M.T, hadir langsung dan dipercaya sebagai salah satu narasumber.
![]() |
Abdullah saat memaparkan materi dalam seminar. (Foto: Istimewa) |
Ia tampil bersama lima tokoh pendidikan dan teknologi internasional, seperti Ismail Jabar, S.Kom (PT Instalasi Kecerdasan Buatan), Eko Waludi, M.Si (Lembaga Sains Terapan Universitas Indonesia), Sakura Ijuin (Founder Sakuranesia), Tovic, S.T (Founder Sakuranesia) dan Kosi Kurusu, MD, Ph.D (Founder & CEO Azalee Group, Jepang).
“Kami percaya bahwa pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. Transformasi pendidikan berbasis AI bukanlah konsep masa depan, tetapi kebutuhan masa kini yang harus kita adopsi dan adaptasi demi mencetak generasi unggul,” ungkap Abdullah di hadapan peserta seminar.
Abdullah juga menyampaikan best practice dari SMAN 1 Glagah, yang telah mengimplementasikan pembelajaran berbasis Artificial Intelligence, melalui platform Ganesha RAV berbasis WhatsApp, sebagai media interaktif antara siswa dan materi pelajaran.
“Melalui platform Ganesha RAV, kami menyediakan layanan pembelajaran berbasis AI untuk menjangkau siswa secara personal, efisien, dan adaptif. Platform ini mengintegrasikan sistem pembelajaran interaktif berbasis chat dengan teknologi AI yang memudahkan siswa memahami materi, kapan saja dan di mana saja, ujarnya.
Sebagai informasi, acara ini juga menandai peluncuran EduBot, sebuah platform berbasis AI untuk mendukung pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) di sekolah.
Peluncuran ini dikoordinasikan oleh tim Sakuranesia, organisasi lintas negara yang memfokuskan diri pada pengembangan teknologi ramah manusia (humanistic AI).
Tema yang diangkat dalam seminar menyoroti pentingnya pendekatan humanistik dalam pengembangan AI untuk dunia pendidikan, agar teknologi yang dikembangkan tidak semata bersifat otomatisasi, tetapi juga mengembangkan aspek afeksi, empati, dan karakter siswa.***