![]() |
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat mengunjungi salah satu sumur minyak tua di Blora. (Foto: Istimewa) |
Banyuwangi Terkini – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengunjungi kawasan sumur minyak tua di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (17/7/2025). Dalam kunjungannya, Bahlil menitipkan pesan penting kepada jajaran TNI dan Polri agar menjaga keamanan di sekitar area pertambangan rakyat tersebut.
"Pak Kapolres, titip ya. Pak Dandim titip ya, titip ya. Masyarakat biar aman mereka," ujar Bahlil kepada Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto dan Dandim 0721/Blora Letkol Inf Agung Cahyono di sela-sela peninjauan lapangan.
Selama lebih dari 30 menit, Bahlil menyaksikan langsung aktivitas para penambang tradisional yang masih menggali minyak secara manual dari sumur-sumur tua yang telah ada sejak zaman kolonial.
Dalam dialog dengan masyarakat dan pejabat daerah, Bahlil sempat mempertanyakan besaran Upah Minimum Regional (UMR) di Kabupaten Blora yang saat ini berada di angka Rp 2.180.000 per bulan atau sekitar Rp 70.000 per hari.
Namun, ia kemudian menunjukkan potensi luar biasa dari sumur-sumur tua tersebut. Berdasarkan perhitungan kasarnya, satu sumur minyak di Blora dapat menghasilkan antara 3 hingga 5 barel per hari. Dengan asumsi 1 barel setara 159 liter dan harga minyak (ICP) sekitar 70 dolar AS per barel, nilai ekonomis per sumur bisa mencapai Rp 2 juta per hari.
"Dua ribu sumur kali dua juta, empat miliar, asumsi ICP 70," ujar Bahlil, menggambarkan potensi pemasukan harian dari seluruh sumur yang ada di Blora.
Didampingi Bupati Blora Arief Rohman, Bahlil menggarisbawahi pentingnya keamanan dan pengawasan terhadap kawasan pertambangan rakyat agar tetap memberi manfaat maksimal bagi masyarakat lokal tanpa menimbulkan konflik sosial atau risiko keselamatan.
Ia juga menyinggung pentingnya pengelolaan sumur minyak rakyat agar produktivitasnya dapat ditingkatkan dan hasilnya lebih terdistribusi secara adil ke masyarakat sekitar.
Kawasan sumur minyak rakyat di Blora memang telah lama menjadi sumber penghidupan bagi warga. Namun, tanpa pengawasan ketat dan legalitas yang jelas, kegiatan penambangan kerap menghadapi masalah keamanan hingga sengketa lahan.
Dengan perhatian langsung dari pemerintah pusat, diharapkan eksploitasi sumber daya minyak di Blora bisa berjalan lebih terstruktur dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat lokal.***