![]() |
| Salah satu peserta BOY 2025 saat bertanding di Lapangan Tenis GOR Banyuwangi. (Foto: Satria) |
BANYUWANGITERKINI.ID - Pengurus Kabupaten Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Banyuwangi resmi membuka Kejuaraan Nasional Tenis Banyuwangi Open Yunior (BOY) 2025 pada Jumat, 14 November 2025. Turnamen yang digelar di Lapangan Tenis GOR Tawangalun itu berlangsung selama tiga hari dan diikuti 134 atlet dari berbagai daerah di Indonesia.
Turnamen ini tercatat sebagai salah satu agenda kompetisi yang masuk dalam Turnamen Diakui PELTI (TDP), sehingga perolehan poinnya berpengaruh pada pemeringkatan atlet junior secara nasional. Gelaran ini juga mendapat dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banyuwangi.
Sejak digelar pertama kali pada 2011, Banyuwangi Open Yunior telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-9. Konsistensi ini membuat BOY menjadi salah satu turnamen favorit bagi atlet muda yang tengah mengejar pengalaman bertanding dan pengumpulan poin resmi. Tahun ini BOY 2025 mempertandingkan kelompok umur putra dan putri KU 8, 12, 14, dan 16, baik tunggal maupun ganda.
Ketua Umum PELTI Banyuwangi, Bayu Hadiyanto, menegaskan turnamen ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga bagian dari strategi pembinaan jangka panjang bagi atlet tenis usia dini di Indonesia.
![]() |
| Ketua Umum PELTI Banyuwangi, Bayu Hadiyanto. (Foto: Satria) |
“Kami ingin menciptakan ruang kompetitif yang sehat dan terukur agar petenis junior berkembang sejak dini,” ujar Bayu saat ditemui Jumat, (14/11).
“Kami ingin melihat lebih banyak atlet lulusan BOY berlaga di tingkat nasional maupun internasional. Pembinaan tidak boleh terputus, dan kompetisi seperti ini harus terus diperkuat,” sambungnya.
Bayu menambahkan, keberlanjutan pelaksanaan turnamen junior sangat bergantung pada kolaborasi antara penyelenggara, komunitas tenis, dan pemerintah daerah.
“Turnamen seperti ini harus digelar rutin setiap tahun. Tanpa kesinambungan, pembinaan tidak akan optimal. Kerja sama lintas pihak menjadi kunci agar ekosistem tenis tetap hidup,” katanya.
![]() |
| Pengurus Pelti Banyuwangi bersama wasit Tenis nasional. (Foto: Satria) |
Tournament Director BOY 2025, M. Wahyu Pribadi, menyebut turnamen ini memiliki nilai strategis bagi perkembangan tenis usia dini. Ia menilai tren keterlibatan anak-anak dalam olahraga tenis meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga perlu ditunjang dengan kompetisi yang kredibel.
“BOY 2025 kami harap menjadi momentum kebangkitan semangat tenis di kalangan anak-anak. Mereka butuh arena bertanding yang menantang sekaligus aman untuk mengukur kemampuan dan mental bertanding,” kata Wahyu.
Ia menyebut keberagaman peserta menjadi sinyal positif terhadap persebaran minat tenis di Indonesia. Pihaknya mencatat kehadiran peserta dari daerah luar Jawa Timur, bahkan salah satu peserta disebut berasal dari Singapura.
“Peserta tidak hanya dari Jawa Timur. Ada yang dari Jakarta, Sulawesi, Bali, NTB, bahkan Singapura. Ini menunjukkan bahwa BOY sudah dikenal luas dan dianggap kompetitif oleh banyak klub pembinaan,” ujarnya.
BOY 2025 akan berlangsung hingga Minggu, 16 November 2025. Pihak penyelenggara telah menyiapkan jadwal pertandingan yang padat untuk memastikan semua kategori selesai tepat waktu. Hingga hari pertama, seluruh pertandingan berjalan lancar tanpa kendala teknis.
“Kami ingin memastikan BOY tetap menjadi turnamen yang kredibel, terukur, dan berdampak bagi masa depan tenis junior,” pungkasnya.***
.jpeg)

.jpeg)